4 Jenis Laporan Keuangan Yang Wajib Kamu Tahu
4 Jenis Laporan Keuangan – Laporan Keuangan merupakan komponen penting dalam proses akuntansi. Laporan Keuangan adalah output atau hasil dari siklus akuntansi yang telah diterapkan oleh suatu perusahaan.
Biasanya laporan keuangan berfungsi sebagai alat dalam pengambilan keputusan. Maksudnya, laporan keuangan menyajikan informasi akuntansi perusahaan selama satu periode.
Umumnya, satu periode akuntansi berjumlah 12 bulan atau 1 tahun. Namun, ada juga yang menggunakan siklus akuntansi selama lebih dari 12 bulan atau kurang.
Terlepas dari hal tersebut, jenis laporan keuangan perusahaan ada 4. Apa saja 4 jenis laporan keuangan tersebut? Berikut ulasan mengenai 4 jenis laporan keuangan perusahaan.
4 Jenis Laporan Keuangan
1 Laporan Laba Rugi ( Income Statement)
Pertama, Laporan Laba Rugi atau sering kita kenal dengan Income
Statement. Laporan laba rugi adalah laporan yang menjelaskan kondisi keuangan
perusahaan dalam satu periode.
Secara sederhana, laporan laba rugi memperlihatkan kondisi terkini
perusahaan. Apakah perusahaan mengalami untung atau rugi. Laporan ini biasanya
digunakan oleh para pemangku kepentingan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan.
Income statement terdiri dari dua jenis yaitu single step dan
multiple step. Single step tergolong lebih sederhana sehingga sangat bermanfaat
untuk pengguna informasi akuntansi yang tidak membutuhkan perhitungan yang
lebih kompleks.
Sedangkan multiple step biasanya digunakan oleh perusahaan-
perusahaan yang cenderung luas. Sehingga posisi akun-akun dalam laporan termuat
dengan penggolongan yang relevan dan detail.
Dalam laporan laba rugi terdapat dua komponen penting yaitu
pendapatan dan beban. Laporan keuangan ini secara khusus memuat pendapatan
perusahaan dan beban yang mereka keluarkan dalam satu periode akuntansi.
Agar lebih jelas berikut komponen yang ada dalam laporan laba
rugi.
1
Pendapatan
Pendapatan dalam laporan laba rugi adalah seluruh akun pendapatan
yang menambah aliran uang masuk pada perusahaan. Baik itu berasal dari akun
penjualan, pendapatan bunga, dll.
Pada pos pendapatan LLR, pendapatan kotor harus dikurangi dengan
retur penjualan dan potongan harga selama satu periode. Kemudian akan
menghasilkan pendapatan bersih.
2
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Berikutnya, Harga Pokok Penjualan (HPP). HPP adalah biaya yang
berkaitan langsung dengan produk perusahaan. Untuk menghitung HPP, maka kita
harus mengetahui jumlah persediaan pada awal periode.
Kemudian tambahkan dengan jumlah pembelian serta biaya angkut
pembelian (jika ada). Maka akan menghasilkan barang tersedia untuk dijual
(BTUD). Lalu, anda harus mengetahui persediaan akhir periode untuk mengetahui
HPP.
Caranya, barang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan
akhir periode. Maka menghasilkan harga pokok penjualan (HPP).
3
Laba Kotor
Untuk menghitung laba kotor dalam laporan laba rugi, maka
pendapatan bersih harus dikurangi dengan Harga pokok penjualan (HPP).
4
Beban
Beban adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam
menjalankan operasionalnya. Beban sangat banyak jenisnya. Ada beban gaji,
listrik, sewa, dll.
5
Laba Bersih
Laba bersih dalam laporan laba rugi ada 2 jenis yaitu laba bersih
sebelum pajak dan laba bersih sesudah pajak. Untuk laba bersih sebelum pajak,
maka laba kotor dikurangi dengan total beban.
Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak, laba kotor dikurangi
total beban lalu dikurangi pajak yang terutang.
2 Laporan Necara ( Balance Sheet)
Jadi, istilah laporan neraca sebenarnya sudah jarang digunakan.
Jenis dari laporan posisi keuangan ada 2 yaitu bentuk skronto dan stafel.
Laporan posisi keuangan bentuk skronto menyajikan laporan keuangan dengan dua
sisi yang saling berdampingan.
Sisi kiri memuat aktiva, dan sisi kanan memuat pasiva. Laporan
posisi keuangan dengan bentuk skronto biasa diilustrasikan dengan laporan
keuangan berbentuk huruf T (Account Form).
Sedangkan laporan posisi keuangan berbentuk stafel (report form)
merupakan laporan keuangan yang bentuknya mengurut ke bawah. Urutannya terdiri
dari aktiva, kemudian pasiva.
Komponen akun dalam laporan posisi keuangan/ neraca adalah sebagai
berikut.
1
Harta (Aktiva)
Harta/ aset/ aktiva adalah kekayaan atau sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan. Aktiva meliputi aset jangka pendek maupun jangka panjang. Aset
jangka pendek merupakan aset yang penggunaannya dalam jangka waktu 12 bulan.
Contoh aset jangka pendek dalam laporan posisi keuangan adalah
kas, piutang, persediaan, perlengkapan, dll. Sementara aset jangka panjang
merupakan aset yang penggunaannya lebih dari 12 bulan. Contohnya kendaraan,
peralatan, gedung, tanah, dll.
Laporan posisi keuangan akan menunjukkan besaran harta atau aset
sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi. Dalam komponen aset, terdapat
akun abnormal yang berfungsi untuk mengurangi aset. Contohnya akumulasi
penyusutan dan cadangan piutang.
2
Utang (Liability)
Utang/ Liability termasuk kedalam jenis pasiva yaitu kewajiban
yang harus dibayar oleh perusahaan. Utang berasal dari kejadian masa lalu yang
menimbulkan keajiban perusahaan untuk membayar. Sama halnya dengan aset, utang
juga terbagi menjadi utang jangka pendek dan jangka panjang.
Utang jangka pendek meliputi seluruh utang yang dapat diselesaikan
dalam jangka waktu 12 bulan. Dan utang jangka panjang adalah kewajiban
perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan. Contoh utang jangka pendek
adalah utang usaha, sedangkan contoh utang jangka panjang adalah pinjaman bank
dan obligasi.
3
Modal(Equity)
Modal/ Equity termasuk pada jenis pasiva yaitu modal perusahaan
sejumlah aset dikurangi utang. Komponen modal dalam laporan posisi keuangan
menunjukkan modal perusahaan setelah ditambah/ dikurangi laba atau rugi.
Jumlah modal dalam laporan posisi keuangan berasal dari laporan
perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas. Sebab, akun modal pada
worksheet belum mencerminkan kondisi modal yang sebenarnya pada periode
tersebut.
3 Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement)
Sebab akan menunjukkan besaran aliran masuk maupun aliran keluar
uang dalam satu periode akuntansi. Contohnya kreditor sebagai pemberi pinjaman
harus mengetahui aliran masuk dan keluarnya uang untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajibannya.
Komponen dalam laporan arus kas atau cash flow adalah sebagai berikut.
1
Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Arus kas dari kegiatan operasi yaitu arus kas yang berasal dari
kegiatan operasional perusahaan. Arus kas ini meliputi pemasukan dan
pengeluaran perusahaan dalam kegiatan operasional. Contohnya penerimaan uang
dari pembeli, pembayaran utang, dll.
2
Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Arus kas dari kegiatan investasi yaitu arus kas yang berasal dari
kegiatan investasi perusahaan. Contohnya pembelian dan penjulaan peralatan,
gedung, serta aset non kas lainnya.
3
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi seluruh arus masuk dan
keluarnya uang dari kegiatan yang mempengaruhi utang dan modal perusahaan.
Contohnya pembagian dividen, penjualan obligasi, dll.
4 Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement)
Jenis Laporan keuangan ke 4 yaitu Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement). Laporan perubahan ekuitas sering kita sebut juga dengan laporan perubahan modal. Laporan keuangan ini adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah modal perusahan setelah melakukan operasional dala satu periode.
Equity Statement berisi informasi modal perusahaan pada akhir
periode. Modal tersebut dapat berubah sebab ada kenaikan maupun penuruna omset.
Atau lebih sederhananya terdapat laba serta rugi.
Laporan perubahan ekuitas mencerminkan kinerja perusahan selama
satu periode akuntansi. Laporan perubahan ekuitas mempunyai korelasi dengan
laporan laba rugi. Yang mana, komponen laba atau rugi perusahaan akan
mempengaruhi jumlah perubahan modal perusahaan.
Agar lebih jelas, berikut adalah komponen yang terdapat dalam
laporan perubahan ekuitas.
1
Modal Awal
Komponen pertama dalam laporan perubahan ekuitas yaitu modal awal.
Modal awal adalah jumlah ekuitas yang terdapat dalam akun modal pada awal
periode akuntansi perusahaan dimulai. Anda dapat melihat jumlah modal awal pada
neraca awal atau pada saldo awal periode akun modal.
2
Laba/ Rugi Perusahaan
Berikutnya, laba atau rugi perusahaan. Untuk menentukan laba atau
rugi perusahaan pada akhir periode yaitu pada laporan laba rugi. Inilah
sebabnya, mengapa laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi memiliki
korelasi.
Korelasi antara laporan ekuitas dan laporan laba rugi terdapat
pada jumlah laba atau rugi perusahaan setelah pajak. Lebih sering kita kenal
dengan sebutan laba bersih. laba akan menambah modal perusahaan. Sebaliknya
dengan kerugian yang akan mengurangi modal perusahaan.
Komponen laba atau rugi menjadi salah satu komponen penentu apakah
perusahaan bertambah modalnya, atau justru berkurang akibat kerugian.
3
Deviden
Deviden merupakan laba perusahaan yang menjadi hak para pemegang
saham. Istilah deviden ini identik dengan PT atau saham. Bagi beberapa
perusahaan yang bukan berbedan hukum PT, deviden ini tidak terdapat dalam
laporan perubahan modal.
Peran deviden dalam laporan perubahan ekuitas yaitu sebagai
pengurang. Dengan syarat, deviden tersebut dibagikan kepada pemegang saham.
Artinya, laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham yang berarti
mengurangi modal.
4
Prive/ Drawing
Prive atau drawing adalah pengambilan pribadi oleh owner atau
pemilik perusahaan. Karena dalam siklus akuntansi kekayaan pribadi dan kekayaan
perusahaan terpisah. Maka, jika pemilik ingin menarik uang dari perusahaan akan
menambah saldo prive/ drawing.
Pengambilan pribadi akan mengurangi ekuitas. Oleh karena itu,
prive atau drawing menjadi pengurang dalam laporan perubahan modal sebelum
menghasilkan modal akhir.
5
Modal Akhir Periode
Terakhir yaitu modal akhir periode. Komponen modal akhir merupakan
pos yang memuat jumlah ekuitas yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi.
Modal akhir didapatkan dari hasil modal awal ditambah laba dikurangi prive.
Perlu anda ketahui juga bahwa modal akhir periode akan termuat
dalam laporan neraca pada pos ekuitas. Jadi, pasiva memuat modal yang berasal
dari laporan perubahan ekuitas.
Dalam menyusun laporan keuangan sebaiknya, anda menyusun dari
laporan laba rugi kemudian menyusun laporan perubahan ekuitas dan laporan
posisi keuangan atau laporan neraca. Terakhir, anda dapat menyusun cash flow
atau laporan arus kas sebelum memasuki tahap penutup.
Demikian mengenai 4 jenis laporan keuangan
beserta dengan penjelasannya. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda
mengenai laporan keuangan.
Post a Comment for "4 Jenis Laporan Keuangan Yang Wajib Kamu Tahu"